Penggunaan gawai pintar atau yang lebih sering kita dengar dengan smart gadget tentu bukan perihal yang asing bagi masyarakat modern. Penggunanya sendiri tidak hanya untuk usia remaja keatas, namun beberapa orang tua telah memberikan akses bagi anaknya yang masih usia kecil terhadap gawai pintar. Dari data yang dikumpulkan oleh we are social bahwa penggunaan gawai berupa telepon nirkabel atau hand phone di Indonesia adalah sebanyak 91% dan penggunaan smart phone sebanyak 60%. Angka ini menunjukkan bahwa penggunaan gawai di kehidupan masyarakat Indonesia sangat besar.
Penggunaan gawai ini memang tidak memiliki larangan bagi anak jika penggunaan gawai ini memang tetap diawasi oleh orang tua. Namun sebenarnya kebanyakkan orang tua memilih memberikan gawai hanya sekedar agar sang anak tidak rewel. Kebanyakkan anak menggunakan gawai karena hendak menonton video, bermain mobile games atau hal yang paling buruk adalah penyalahgunaan dari penggunaan gawai itu sendiri, seperti membuka situs atau hal yang memang tidak sesuai dengan usianya. Padahal jika disisipi dengan pendidikan maka tentu akan lebih baik bagi si anak pula.
Banyak aplikasi pada gawai yang dapat membantu anak mempelajari hal-hal baru yang memiliki konten yang sesuai dengan usianya. Mulai dari aplikasi yang menyediakan pembelajaran mengenai nama buah, nama hewan, musik atau yang lainnya. Tentu ini menjadi nilai lebih ketimbang memberikan gawai kepada anak hanya untuk sekedar hiburan. Perkenalan tentang pendidikan melalui gawai tentu akan sangat membantu anak dalam menghadapi pembelajaran formal nantinya.
Jika masih terdapat keraguan terhadap anak dalam mengakses gawai, maka dapat menggunakan parental control yang terdapat di smart phone dan gawai lainnya.
Jadi mobile learning bagi anak, why not?
Link eksternal:
13 Aplikasi Game Edukasi Anak Terbaik di Gadget Android dan IOS
0 Komentar